A. PENDIDIKAN BERBASIS TIK
Suatu pendekatan pembelajaran yg mengoptimalkan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai medium penyampai pesan dalam belajar. Teknologi merupakan alat atau sarana teknis yang digunakan manusia Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT). untuk meningkatkan perbaikan/penyempurnaan lingkungannya. Teknologi merupakan suatu pengetahuan tentang cara menggunakan alat dan mesin untuk melaksanakan tugas secara efisien. Selain itu, teknologi dapat juga dikatakan sebagai pengetahuan, alat, dan sistem yang digunakan untuk membuat hidup lebih mudah dan lebih baik. Melalui pemanfaatan teknologi memungkinkan orang dapat berkomunikasi dengan lebih baik dan lebih cepat. Teknologi ada di mana-mana dan dapat membuat kehidupan manusia menjadi lebih baik.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media. Perkembangan TI dan TK memperlihatkan bermunculannya berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi ini, termasuk dalam dunia pendidikan. Seperti penggunaan e-learning, e-library, e-education, e-mail, e-laboratory.
Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.
Ragam Pendidikan berbasis TIK.:
• Distance Education.
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah pembelajaran dengan menggunakan suatu media yang memungkinkan terjadi interaksi antara pengajar dan pembelajar. Dalam PJJ antara pengajar dan pembelajar tidak bertatap muka secara langsung, dengan kata lain melalui PJJ dimungkinkan antara pengajar dan pembelajar berbeda tempat bahkan bisa dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh. jadi sangat memudahkan proses pembelajaran.
Jenis media pembelajaran yang sering digunakan dalam sistem pendidikan jarak jauh (PJJ).
a. Media Cetak.
b. Televisi.
c. Konferensi Video
d. Computer/internet.
• Dual mode education.
Perguruan tinggi atau sekolah yang mengembangkan system pendidikan jarak jauh yang terpusat atau disentralisasi. Salah satu pengembangan sistemnya menggunakan cyber learning, yang biasanya dikelola oleh unit khusus, dan unit khusus tersebut biasanya fakultas di setiap perguruan tinggi yang mengembangkan system pembelajaran jarak jauh.
• Virtual education.
Virtual pendidikan mengacu pada instruksi dalam lingkungan belajar dimana guru dan siswa dipisahkan oleh waktu atau ruang, atau keduanya, dan guru menyediakan isi kursus melalui aplikasi manajemen, multimedia sumber daya, Internet , videoconferencing , dll Siswa menerima isi dan berkomunikasi dengan guru melalui teknologi yang sama. pendidikan Virtual adalah istilah yang menggambarkan pendidikan online menggunakan Internet.
• Virtual university.
Sebuah universitas virtual, sebuah universitas yang mengembangkan program media elektronik, biasanya Internet .universitas virtual ini juga salah bentuk yang mengembangkan pendidikan jarak jauh . Tujuan dari universitas virtual adalah untuk menyediakan akses kepada mahasiswa yang tidak dapat menghadiri, atau dating kekampus dengan alasan seperti jarak - di mana siswa tinggal terlalu jauh dari kampus untuk mengikuti kelas reguler, dan kebutuhan fleksibilitas - beberapa siswa perlu fleksibilitas untuk belajar di rumah setiap kali akan lebih mudah bagi mereka untuk melakukannya.
• Virtual school.
Virtual school, prinsipnya sama dengan virtual university, yaitu mengembangkan pendidikan/pembelajaran jarak jauh (pendidikan online), dengan media elektronik berupa internet.
Dalam pengembangan pembelajaran TIK, muncul beberapa metode pembelajaran, yaitu
• E-learning.
• On line learning.
• Blended learning.
• Mobile learning.
Kesemua metode pembelajaran ini mengembangkan metode pembelajaran jarak jauh, dengan media internet, yang memberikan kemudahan kepada siswanya untuk belajar, sesuai dengan keinginannya. Pengembangan metode pembelajaran jarak jauh ini juga mempunyai kelebihan dan kekurangannya, akan tetapi pada saat ini banyak yang terbantu dengan metode pembelajaran ini,kelebihan metode pembelajaran ini tidak terhalang oleh jarak dan waktu, dimana saja dan kapan saja mereka dapat belajar dengan mudah tidak selalu dalam kelas, program pembelajaran dapat selalu di up-date/diperbaharui setiap saat, msteri pembelajaran dapat dirancang dengan mudahnya dengan memakai sarana multimedia, dan siswa atau mahasiswa sendiri dapat terhubung dengan perpustakaan dimana saja dibelahan dunia ini, untuk mengakses sumber informasi pembelajarannya. salah satu kekurangannya dari metode ini yaitu kurang adanya sentuhan manusia (guru/dosen), kurangnya perencanaan antara guru/dosen kepada siswa, kurang pahamnya bagi pengguna tentang metode pembelajaran TIK ini.
B. TIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN.
Fungsi TIK dalam pembelajaran mempunyai tiga fungsi utama yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu :
• Teknologi berfungsi sebagai alat (tools). Dalam hal ini TIK digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna (user) atau siswa dalam membantu pelajaran.
• Teknologi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam hal ini teknologi sebagai dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa.
• Teknologi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran (literacy). Dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan computer.
Sementara itu peran siswa dalam pembelajaran telah mengalami perubahan
yaitu:
• dari penerima informasi yang pasif menjadi partisipan aktif dalam proses
pembelajaran.
• dari mengungkapkan kembali pengetahuan menjadi menghasilkan dan
berbagai pengetahuan.
• dari pembelajaran sebagai aktiivitas individual (soliter) menjadi
pembelajaran berkolaboratif dengan siswa lain.
Hal itu telah mengubah peran guru dan siswa dalam pembelajaran. Peran guru telah berubah dari:
1. sebagai penyampai pengetahuan, sumber utama informasi, akhli materi,
dan sumber segala jawaban, menjadi sebagai fasilitator pembelajaran,
pelatih, kolaborator, navigator pengetahuan, dan mitra belajar.
2. dari mengendalikan dan mengarahkan semua aspek pembelajaran,
menjadi lebih banyak memberikan lebih banyak alternatif dan tanggung
jawab kepada setiap siswa dalam proses pembelajaran.
Menurut Dwyer (1978), kemampuan daya ingat untuk komunikasi baik verbal dan non verbal (visual), biasanya dalam hitungan waktu biasanya hanya sekitar 70% untuk verbal dan visual 72%, sedangkan untuk hitungan hari hanya mencapai 10% untuk verbal dan visual 29%, akan tetapi dengan mengunakan media pembelajaran yang mengembangkan TIK ini mencapai peningkatan dalam daya ingat siswa untuk verbal dan visual 85% dalam hitungan waktu/jam, sedangkan untuk hitungan hari terjadi peningkatan sekitar 65%, jadi kesimpulannya untuk pengembangan pembelajaran dengan media TIK ini dapat membantu daya ingat siswa, menjadi lebih baik dalam menyerap atau menerima pelajaran.
Dalam pembelajaran yang berbasis TIK, kita dapat mengklasifikasikan sumber medianya, yaitu ada dua sumber media, yaitu :
• By utilization, media pembelajaran yang alami, proses pembelajarannya yang bersumber dari alam, pemanfaatan alam, pembelajaran dengan utilization, juga dapat dikembangkan atau dipadukan dengan internet (on-line), untuk mengayaan sumber informasi, pengembangan materi.
• By design, media pembelajaran yang menggunakan metode ini, sudah mengalami modifikasi untuk kemudahan siswanya dalam menyerap/menerima pelajaran, (pengembangan TIK/ E-learning). Metode ini dikembangkan dengan TIK dapat memberikan efesiensi kepada siswanya, mengatasi keterbatasan informasi dan lebih variatif dalam penyampaian materi pembelajarannya. Sehingga siswa tidak merasa jenuh dalam setiap menerima materi pelajarannya.
TIK sebagai sumber belajar, untuk menjawab berbagai informasi yang ingin diperoleh baik siswa dan mahasiswa dalam setiap pembelajarannya, dengan menggunakan TIK dalam belajar banyak informasi yang didapat dari berbagai sumber informasi, tidak hanya dari buku saja, yang selama ini diperoleh, sumber informasi dengan TIK salah satunya melalui internet. Dengan TIK juga kita dapat mengembangkan media pembelajaran, dengan kata lain dapat menggunakan aneka sumber belajar. Dengan TIK ini baik siswa maupun mahasiswa dapat merasakan pelayanan pendidikan yang cepat dan murah, terutama dalam mengakses informasi tentang pembelajaran atau pelayanan lainnya seperti mendaftar perkuliahan, kelulusan dan lain sebagainya. Dengan TIK juga kita dapat mengetahui informasi yang terkini dan akurat, dengan TIK kita dapat mengetahui informasi ilmu yang terbaru, mengakses pengetahuan ilmu yang berkenaan untuk kuliahnya, intinya dengan TIK kita dapat pengetahuan yang luas dan tidak terbatas, karena penggunaan TIK dalam pembelajarannya yaitu mengoptimalisasikan media internet dalam setiap pembelajarannya baik disekolah maupun di universitas yang berbasis TIK.
Dalam setiap pembelajaran yang berbasis TIK (on-line), khususnya di Indonesia, masih banyak kendala yang dihadapi dalam setiap pengadaannya, adapun kendala-kendala tersebut biasanya dating dari faktor internal dan eksternal.
Adapun factor internal, yaitu
• Kesulitan pengembangan program.
• Pengelola yang terbatas, banyak sekolah dan universitas enggan/kesulitan yang ingin mengembangkan pendidikan berbasis TIK ini,
• Infrastruktur yang belum memadai.
Adapun factor eksternal, yaitu :
• Peserta yangkurang menguasai teknologi (gagap teknologi).
• Kultur budaya yang sangat sulit menerima perubahan, terutama dibidang TIK ini.
• Khususnya di Indonesia yang Negara kepulauan, begitu luasnya sehingga terjadi kesulitan dalam pengembangan TIK ini.
• Belum meratanya di setiap daerah yang paham tentang penerimaan informasi mengenai TIK ini.
Prospek Pendidikan berbasis TIK di Indonesia. Karena pembatasan struktur budaya dan regulasi yang ada di Indonesia, maka pendidikan berbasis TIK masih belum berkembang dengan pesat, namun tidak mustahil bahwa Indonesia harus mengikuti kecenderungan yang terjadi secara global ini. Bagaimanapun banyak dampak positif penerapan TIK dalam pembelajaran di sekolah/universitas, kita mempunyai tanggung jawab bersama dalam meminimalisasi dampak negative yang muncul secara individual maupun social. Salah satu peningkatan dalam mutu pendidikan dengan pengembangan pendidikan berbasis TIK ini, Faktor yang penting untuk keberhasilan sistem pendidikan berbasis TIK ini adalah perhatian, percaya diri dosen/guru, pengalaman, mudah menggunakan peralatan, kreatif menggunakan alat, dan menjalin interkasi dengan mahasiswa/siswa. Perkembangan teknologi selalu mempunyai peran yang sangat tinggi dan ikut memberikan arah perkembangan dunia pendidikan. Perkembangan teknologi informasi saat ini, Internet, mengarahkan sejarah teknologi pendidikan pada alur yang baru.
Pendidikan berbasis TIK ini mengatasi keterbatasan yang ada pada jenis-jenis pendidikan konvensional , mahasiswa masih harus berjalan ke fasilitas-fasilitas pendidikannya; sedangkan peralatannya bersifat khusus dan mahal. Kini dengan pendidikan berbasis TIK (online) lewat internet, mahasiswa dapat belajar sendiri dari rumah dengan peralatan komputer sendiri. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang sangat pesat membawa paradigma baru dalam pendidikan dari berbagai aspek, antara lain perubahan dari pembelajaran tradisional ke pembelajaran baru, dari teacher centered ke learner centered, sampai pada perubahan information delivery ke information exchange.
Bagi guru/dosen, yang paling penting adalah sikap positif dan keinginan untuk memiliki kemampuan TIK yang dapat menunjang efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar.Tindak lanjut nyata yang dapat dilakukan guru-guru adalah menggunakan perangkat TIK sebagai media pembelajaran interaktif. Dengan demikian, peserta didik akan merasa terfasilitasi dan betah melaksanakan kegiatan belajar di sekolah/universitas.
Pengembangan TIK dalam pendidikan tidak hanya dalam menerima atau memberikan materi pembelajaran saja, akan tetapi pengembangan TIK ini juga dapat digunakan dalam penelitian, baik skripsi, tesis dan disertasi. Penggunaan TIK dalam penelitian dapat memudahkan peneliti mengembangkan penelitiannya.
12 prinsip pembelajaran yang menyenangkan :
1. Pembelajaran harus menyenangkan, sehingga ada respon dari yang menerimanya (siswa/mahasiswa).
2. Lingkungan belajar harus kondusif, sehingga akan terjadi respon yang baik, kalau suasananya tidak kondusif, maka akan kurang baik penerimaan responnya, sehingga apa yang kita berikan akan sulit direspon dengan baik oleh siswa atau mahasiswa (pembelajaran akan sia-sia belaka).
3. Pemberian isi pelajaran harus dikaitkan dengan kehidupan nyata siswa (kehidupan sehari-hari) agar lebih bermakna.(berbasis kompetensi/life skill)
4. Tidak adanya pembatasan dalam memberikan pembelajaran, sehingga akan terbuka pola pikir siswa/mahasiswa, ini juga dapat dikaitkan dengan kehidupan nyata, lingkungan, kehidupan sehar-hari.
5. Belajar mengeneralisasikan dari pembelajaran yang kompleks, dan dalam penyajian materinya harus sistematis, tidak sembarangan, dan harus menggunakan contoh ataupun non contoh.
6. Kesiapan mental bagi pengajar, sehingga apa yang akan disampaikan dapat menarik perhatian dari siswa/mahasiswa selama proses pembelajaran berlangsung.
7. Kegiatan belajar yang dibagi kecil-Kecil disertai cara penyelesaian Untuk setiap langkah akan mempercepat pencapaian tujuan belajar, dengan buku atau modul
8. kebutuhan menyederhanakan materi yang kompleks dapat dilakukan dgn menggunakan suatu model. penggunaan media dan metode pembelajaran secara tepat
9. mampu mengembangkan keterampilan tingkat tinggi yang pada dasarnya terbentuk dari keterampilan yang sederhana. Agar tujuan pembelajaran dapat dianalisis dan belajar menjadi sistematis
10. belajar akan lebih cepat bila siswa memperoleh umpan balik dan cara meningkatkannya dengan tes, dan kemajuan siswa harus di informasi-kan secara teratur, agar siswa/mahasiswa tahu akan kemampuannya.
11. perkembangan dan kecepatan siswa dalam merima pelajaran sangat bervariasi, sehingga dalam pemberian materi pembelajarannya harus individual (tidak menyamaratakan)
12. dengan persiapan yang baik siswa dapat mengorganisasikan kegiatan belajarnya sendiri, diberikan kebebasan pada siswa dalam menerima materi pelajaran dan memberi kesempatan bagi siswa memilih cara, waktu dan sumber belajar yang akan digunakannya.
“ Kesimpulannya dalam setiap pemberian pelajaran yang kita lakukan, agar sebaik mungkin dapat diterima oleh siswa, dengan baik, dan siswa/mahasiswa dapat termotivasi dengan apa yang kita ajarkan.”
Bagi sekian banyak orang, motivasi belajarnya biasanya dipengaruhi oleh berbagai jenis motivasi, baik yang ekstrinsik dan intriksik, akan tetapi yang lebih berpengaruh pada motivasi belajar siswa biasanya pada masa TK, SD, SMP hingga SMA, motivasi ekstrinsik yang lebih berpengaruh besar, sedangkan untuk diperguruan tinggi, motivasi intrinsic yang lebih berpengaruh besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar